JAKARTA -
Pada Peringatan Hari Guru Nasional, Jumat, 28 November 2025, Presiden Prabowo Subianto menegaskan ambisi besar pemerintah untuk memperbaiki sedikitnya 60.000 sekolah pada tahun mendatang. Namun, di balik target tersebut, pemerintah menghadapi tantangan signifikan dalam hal pembiayaan dan kapasitas pelaksanaan.

Dalam pidatonya, Prabowo secara terbuka meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyiapkan anggaran yang memadai agar target perbaikan sekolah dapat direalisasikan. Tantangan ini tidak ringan, mengingat pada tahun sebelumnya pemerintah hanya mampu merampungkan revitalisasi sekitar 16.000 sekolah akibat kebutuhan penghematan dan realokasi anggaran ke program-program prioritas lainnya.

Presiden Prabowo juga menyampaikan permohonan maaf karena pemerintah baru dapat mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki 16.000 sekolah. “Tahun depan harus dilipatgandakan,” tegasnya, menandai komitmen pemerintah untuk mempercepat peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan.

Sebagai bagian dari upaya memenuhi target besar tersebut, Prabowo menekankan bahwa sektor pendidikan akan menerima alokasi minimal 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran besar ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh, mulai dari perbaikan sarana dan prasarana hingga peningkatan kualitas guru dan dukungan bagi siswa.

Meski demikian, sejumlah analis menilai pencapaian target 60.000 sekolah dalam setahun akan membutuhkan perencanaan matang, pengawasan ketat, serta sinergi lintas kementerian agar tidak hanya sekadar ambisi, tetapi juga dapat diwujudkan secara merata dan berkelanjutan.